Selasa, 21 Februari 2012

Cultural Approach to Organizations

 Critical Theory of Communication Approach to Organizations (by Stanley Deetz)
 
Professor Stanley deetz dari universitas Colorado mengembangkan teori komunikasi kritis untuk mendalami kondisi kesehatan managemen keuangan perusahaan. Dia berpendapat bahwa perusahaan telah menjadi lahan politik walaupun kenyataanya perusahaan adalah sebuah institusi ekonomi. Selanjutanya dia membuat kemajuan dalam teori komunikasi dalam perusahaan dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Dan akhirnya beliau memberikan solusi bagaimana tempat kerja menjadi lebih demokratis dan produktif melalui perubahan komunikasi.
 
Contoh kasus.
  1. Konsep Coporate colonization of everyday life
Saya bekerja di dalam perusahaan dimana di situ saya bekerja selama 10 jam sehari dari tahun ke tahun gaji yang saya terima tidak ada peningkatan signifikan. Kehidupan selalu terikat dengan jam kerja yang mesti diikuti sehari – hari dan kalau tidak di ikuti berarti melanggar rule. Setelah sekian lama bekerja gaji yang di terima masih tetap tidak signifikan sedangkan di level pimpinan keuntungan mereka sangat tinggi sebagai karyawan bawahan saya mengalami ini dari sini terlihat bahwa perusahaan telah memberlakukan kolonisasi. Dimana jam kerja yang terkadang sampai  lembur tapi hasilnya tidak berimbang.
 
  1. Strategy Overt Managerial Moves extend control
Disini para pimpinan saya para manager mereka melakukan semua keputusan untuk menyelesaikan masalah yang terkadang tidak memikirkan bagaimana perasaan mereka yang terkadang bertentangan yang lebih di pentingkan adalah tanggung jawab dan tugas mereka dalam menjalankan perusahaan.
 
  1. Consent – Willing Allegiance to Covert Control
Perusahaan di kantor saya mengharapkan saya bekerja dengan loyalitas tinggi , lebih di dahulukan dari keluarga ataupun yang lain dengan begitu perusahaan mendapatkan keuntungan tapi di pihak karyawan seperti saya itu cukup tidak nyaman dalam kenyataan. Dan perusahaan berharap para karyawan untuk loyalitas tinggi tapi dengan membayar lebih murah.
 
  1. Involvement – Free expression of ideas but no voice
Di sini saya akan merasa sinis dengan keputusan yang di buat oleh pimpinan atau manager di kantor saya karena saya merasa tidak dilibatkan dalam mengambil keputusan. Saya melakukan keputusan yang mereka perbuat tanpa merasakan saya terlibat di dalamnya. Dan di sini sebenarnya demokrasi di perusahaan itu tidak terlaksana.
 
  1. Participation
Keterlibatan saya dalam pengambilan keputusan itu akan mempengaruhi pekerjaan saya. Karena saya merasa terlibatkan saya akan bekerja dengan bertanggun jawab dan mengikuti semua keputusan dengan nyaman dan senang. Tapi di perusahaan kebanyakan hal ini tidak di perhatikan mereka lebih mementingkan keuntungan mereka tanpa melibatkan partisipasi karyawan.
 
  1. Empowerment Rooted in Values
Saya akan berloyalitas bekerja senang dan juga nyaman dalam keseharian di kantor atau perusahaan tempat saya bekerja. Apabila merasa fun, ada keadilan yang di berikan management, pertanggung jawaban social, dan juga integeritas.

Source : http://komunikasi-indonesia.org/2009/05/critical-theory-of-communication-approach-to-organizations/#more-post-471

Tidak ada komentar:

Posting Komentar