Selasa, 21 Februari 2012

Expectancy Violations Theory

Expectancy Violations Theory (by Judee Burgoon)
Contoh Kasus:
Ketika saya sedang ditest kesigapan tubuh, kesempurnaan tubuh dalam posisi tegak dan baris berbaris pada waktu melamar sebagai Polwan. Jarak dari para polisi yang mengetest saya adalah 12 feet, yaitu sangat formal.
Karena pada waktu itu, dalam berpakaian di tuntut mengenakan celana diatas lutut 4 cm, agar terlihat bentuk kaki dalam situasi tegap. Terdapat salah satu satu polisi menghampiri dan memperhatikan kami sampai jarak 2 feet dimana dalam EVT jarak ini adalah jarak personal. Kamipun merasa risih pada saat polisi itu menghampiri kami. Karena kami berfikir polisi tersebut sedang memanfaatkan situasi.
Setalah polisi tersebut mendekati, salah seorang teman saya, dan mengatakan ”Posisi kamu tidak bisa lebih tegap?”, sambil memperhatikan bentuk kaki teman saya dan ternyata bentuk kaki teman saya berbentu ”O”. Dari hal itu, ternyata polisi tersebut tidak sedang memanfaatkan situasi ternyata benar – benar ingin memperhatikan lebih detail kondisi fisik calon bintara Polwan.
Teori EVT mengatakan terdapat empat proxemics zones yaitu intimate, personal, social dan public. Masing – masing memiliki makna tersendiri.
            Intimate distance 0 – 18 inches, biasanya seperti jarak antara suami istri atau kekasih, dalam hubungan mesranya.
Personal Distance yaitu 18 inches – 4 feet, biasanya untuk teman dan keluarga. Pada saat polisi menghampiri kami sampai berjarak 2 feet, kami merasa sangat tidak nyaman, apabila saya tidak dalam pegetesan saya harus menjauh dan pergi dari tempat itu. 
Social Distance yaitu 4 – 12 Feet, Resmi dibanding dari personal. Seperti pada saat melakukan test kesigapan tubuh, kesempurnaan tubuh dalam posisi tegak dan baris berbaris, pada saat melamar Polwan.  
Public Distance 12 feet and beyond, jarak ini sangat format seperti seorang pembicara dalam seminar bersama peserta seminar.

Source :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar