Contoh Kasus:
Ketika
saya sedang ditest kesigapan tubuh, kesempurnaan tubuh dalam posisi
tegak dan baris berbaris pada waktu melamar sebagai Polwan. Jarak dari
para polisi yang mengetest saya adalah 12 feet, yaitu sangat formal.
Karena
pada waktu itu, dalam berpakaian di tuntut mengenakan celana diatas
lutut 4 cm, agar terlihat bentuk kaki dalam situasi tegap. Terdapat
salah satu satu polisi menghampiri dan memperhatikan kami sampai jarak 2 feet dimana dalam EVT jarak ini adalah jarak personal. Kamipun merasa risih pada saat polisi itu menghampiri kami. Karena kami berfikir polisi tersebut sedang memanfaatkan situasi.
Setalah
polisi tersebut mendekati, salah seorang teman saya, dan mengatakan
”Posisi kamu tidak bisa lebih tegap?”, sambil memperhatikan bentuk kaki
teman saya dan ternyata bentuk kaki teman saya berbentu ”O”. Dari hal
itu, ternyata polisi tersebut tidak sedang memanfaatkan situasi ternyata
benar – benar ingin memperhatikan lebih detail kondisi fisik calon
bintara Polwan.
Teori EVT
mengatakan terdapat empat proxemics zones yaitu intimate, personal,
social dan public. Masing – masing memiliki makna tersendiri.
Intimate distance 0 – 18 inches, biasanya seperti jarak antara suami istri atau kekasih, dalam hubungan mesranya.
Personal Distance yaitu 18 inches – 4 feet, biasanya untuk teman dan keluarga. Pada
saat polisi menghampiri kami sampai berjarak 2 feet, kami merasa sangat
tidak nyaman, apabila saya tidak dalam pegetesan saya harus menjauh dan
pergi dari tempat itu.
Social Distance yaitu 4 – 12 Feet, Resmi dibanding dari personal. Seperti
pada saat melakukan test kesigapan tubuh, kesempurnaan tubuh dalam
posisi tegak dan baris berbaris, pada saat melamar Polwan.
Public Distance 12 feet and beyond, jarak ini sangat format seperti seorang pembicara dalam seminar bersama peserta seminar.
Source :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar