Ivy Ledbetter Lee. Lee, lulusan
Princeton dan seorang reporter bisnis dikoran New York,, melihat
kemungkinan untuk mendapatkan lebih banyak uang dengan bekerja untuk
organisasi swasta yang mencari dukungan. Setelah lima tahun bekerja
sebagai reporter, pada 1903 Lee berhenti dari pekerjaannya yang bergajir
rendah di World untuk kemudian bekerja dalam kampanye Seth
Low untuk menjadi wali kota New York. Pekerjaan ini kemudian membuatnya
bekerja sama dengan F. Parker dalam biro pers untuk Democratic National
Committee selama kampanye presiden 1904.
Parker telah memimpin publisitas untuk
tiga kampanye Grover Cleveland untuk pemilihan presiden, namun dia tidak
diangkat sebagai sekretaris pers nasional. Parker kembali ke
pertarungan politik pada 1904 untuk memimpin publisitas bagi Democratic
National Committee dalam kampanye untuk mendongkel Presiden Theodore
Roosevelt. Tetapi upaya ini gagal. Dia kemudian menyewa ivy Lee sebagai
asistennya.
Dari sini muncul keputusan untuk
membentuk kemitraan Parker dan Lee, yang kemudian bubar pada 1908 ketika
Lee bekerja penuh untuk salah satu perusahaan klien, Pennsylvania
Raiload. Dia menjadi direktur biro publisitas perusahaan tersebut.
Ketika operator tambangbatu bara menyewa
Parker & Lee untuk menyampaikan pandang perusahaan kepada publik
mengenai pemogokan 1906, Lee mengeluarkan “Declaration of Principles.”
Pernyataan filosofis Lee ini sangat memengaruhi evolusi press agentry dan publisitas dalam bidang PR.
Lee menentang pandangan di Wall Street
yang “mengabaikan publik.” Deklarasi Lee ini menjelaskan bahwa publik
tidakboleh diabaikan atau ditipu seperti pada masa lalu dengan
menggunakan cara-cara yang dipakai agen pers. Lee mengirimkan deklarasi
ini kepada semua editor dikota:
Ini bukan biro pers rahasia. Semua
pekerjaan kami dilakukan secara terbuka. Kami ber-tujuan menyampaikan
berita. Ini bukan agen advertising; jika Anda berpendapat mateii kami
direkayasa untuk dimuat, jangan gunakan materi kami. Materi kami isinya
akurat. Detail lebih lanjut tentang subjek ini akan segera diberikan,
dan setiap editor akan dibantu dengan senang hati untuk memverifikasi
setiap pernyataan . Ringkasnya, rencana kami adalah, secara terus terang
dan terbuka, atas nama kepedulian bisnis dan institusi publik,
memberikan kepada pers dan publik AS informasi yang segera dan akurat
berkenaan dengan subjek-subjek yang berharga dan menarik perhatian
publik untuk diketahui.
Pendekatan Lee yangbaru ini memudahkan
pekerjaan reporter yang ditugaskan untuk meliput pemogokan. Kendati para
reporter tidak diizinkan untuk menghadiri konferensi pemogokan, Lee
menyediakan laporan setiap pertemuan dalam bentuk “handout” (yang kini
dikenal sebagai press release atau news release). Kesuksesannya
dalam melakukan peliputan yang menguntungkan untuk operator
pertambangan membuat Pennsylvania Railroad menyewa Parker dan Lee pada
musim panas 1906. Lee menangani pekerjaan ini.
Selama periode ini Lee menggunakan istilah “publisitas” (publicity) untuk
mendeskripsikan apa itu PR; konsep dan kesuksesan Lee terus bertambah.
Pada Desember 1914, Lee diangkat menjadi penasihat pribadi untuk John D.
Rockefeller Jr. Keluarga Rockefeller sedang diserang hebat karena
tindakan mereka dalam membubarkan pemogokan di perusahaan mereka,
Colorado Fuel and Iron Company. Koran-koran dan para kritikus menyebut
peristiwa ini sebagai “Bloody Ludlow” (Ludlow Berdarah) dan “Ludlow
Massacre” (Pembantaian Ludlow). Para kartunis dan penulis tajuk rencana
menyebut Rockefeller sebagai penjahat terbesar pada masanya. Lee bekerja
untuk Rockefellers sampai John D. meninggal pada 1934, yang saat itu
dipuji oleh pers sebagai dermawan masyarakat yangbesar.
Ivy Lee melakukan banyak upaya yang kini menjadi dasar bagi praktek konternporer. Meskipun dia tidak menggunakan istilah public relations sampai
1919, Lee menyumbangkan banyak teknik dan prinsip yang sekarang diikuti
oleh para praktisi PR. Dia adalah salah seorang yang menyadari
kesalahan publisitas yang tidak didukung oleh kerja yang baik dan salah
satu dari sedikit orang yang mengatakan bahwa kinerja akan menentukan
publisitas yang akan didapatkan klien.
Sepanjang 31 tahun di bidang PR, Lee
mengubah cakupan dari apa yang dia lakukan publisitas ke konseling
klien. Misalnya, dia mengatakan, “Jika Anda mengeluarkan pernyataan
publik yang isinya tidak benar, maka pernyataan itu akan langsung
ditentang. Nasihahnya melampaui publisitas. Dalam Annual Convention of
the American Electric Railway Association 1916 dia mengatakan, “hubungan
aktual dari perusahaan dengan rakyat… harus menggunakan lebih dari
sekadar perkataan — tetapi juga harus dengan perbuatan.”
Tetapi Lee tidak bebas dari kecaman.
Ketika dia meninggal, dia sedang dikritik keras karena dia menjadi salah
satu wakil untuk German Dye Trust, yang dikuasai oieh I. G. Farben, Lee
menjadi penasihat untuk kartel ini seteiah Hitler naik ke tampuk
kekuasaan di Jerman dan Nazi berkuasa Headline di media saat itu membuat
pekerjaannya menjadi sensasional — LEE GIVES ADVICECE THE NAZIS dan LEE
EXPOSED AS HITLER PRESS AGENT Kendati dia tak pernah menerim bayaran
langsung dari pemerintah Nazi, Lee dibayar $25,000 per tahun (yang saat
itu sangat besar) plus imbalan lain oieh perusahaan Farben sejak dia
disewa pada 1933 sampai dia mengundurkan diri tak lama sebelum dia
meninggal pada 1934.
Pemikiran dan tindakan Lee telah membuat
PR menjadi bidang pekerjaan tersendiri. Akan tetapi, ironisnya, penulis
biografi Lee, Ray Hiebert, menyimpulkan bahwa meskipun Lee bisa efektif
dalam menjelaskan sesuatu atas nama orang lain, tetapi dia tak bisa
menjelaskan sesuatu untuk dirinya sendiri:
Dia jarang mampu menjelaskan
pekerjaannya secara memadai atau jarang bisa menjelaskan dengan baik
prinsip-prinsip dasar dari pekerjaannya. Dia sering mengakui bahwa
dirinya tidak tahu harus menyebut apa pekerjaannya itu, dan bahwa apa
yang dilakukan-nya adalah sebuah seni yang tidak bisa dia jelaskan.
Ketika para reporter menemuinya di Baden
[Jerman] seteiah lersiar berita dia bekerja untuk I. G. Farben, dia
memilih menghindar dan tak mau memberi pernyataan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar