Relational Dialectics Theory by (Leslie Baxter & Barbara Montgomery)
Theory
ini menjelaskan suatu hubungan selalu mengandung kontradiksi yang
mengalami perubahan dan dinamis dan diperlukan interaksi komunikasi yang
berfungsi untuk merumuskan, mengatur dan menyelesaikan kontradiksi yang
terjadi.
Contoh kasus :
Saya sudah berhubungan dengan kekasih saya selama dua tahun selama 2
tahun berhubungan ini saya sering terjadi hal – hal perbedan misalnya
waktu kekasih saya bilang dia merasa bahwa waktunya habis dan
kebanyakan di lalui bersama, dia ingin berimbang untuk kedua orang
tuanya tapi saya berpendapat lah dia buktinya masih banyak waktu ko
bersama orang tuanya hari libur ama orang tuanya dan buktinya begitu.
Dan ketemu dan bersama saya Cuma waktu setelah pulang kerja itupun Cuma 1
jam atau 2 jam. ( kemudian terjadi internal dialectics di
diri saya aku kan bersama dia juga karena dia seneng dan sayang ama aku
aku pun sebaliknya kalau dia merasa seperti itu salah aku kan begini
bukti bahwa aku itu bener- bener sayang dan cinta kedia dan takut kalau
ditinggal dia tahapan connedtedness ).
Dan
pada suatu kesempatan kekasih saya memang melakukan tidak datang
berduaan ke tempat saya tapi minta langsung pulang kerumah setelah
bekerja dan saya suruh menghatarkan. ( Kekasih saya berfikir
dengan begini akan terjadi berimbang karena dia bisa di rumah berkumpul
dengan orang tuanya tapi saya berfikir merasa tidak nyaman dan kurang
nyaman karena saya mesti bersikap formal ke kedua orang tuanya sedangkan
saya pengenya santai. Disini masuk ke tahapan internal dialectis tahap
certainty - uncertanty dan adanya closedness)
Akhirnya
saya terjadi obrolan dengan keluarganya ikut menonton tv dan juga ikut –
ikutan bermain sama keponakanya yang waktu itu sendang datang kerumah
menumpang menunaikan shalat dan juga makan di situ. Bebagai obrolan dari
berita terkini sampai bola yang jadi favorit dari kekasih saya karena
memang dia sangat seneng banget dengan yang namanya sepakbola. Apalagi
kalau sudah berbicara mengenai team mancester united team kesanyanganya
itu. Setelah beberapa lama kitapun bisa ngobrol lebih nyaman. (
Dear aku kurang merasa nyaman kalau begini terus waktu berduaan kita
abis dengan aku mesti berkumpul dengan keluargamau mau gak mau aku gak
bisa kasih perhtaian lebih ke dirimu tetapi lebih kekeluargamu kalau ini
terus berlanjut jadi merasa gak nyama. Kekasih saya berargumen tapi
dengan begini aku kan bisa berbagi dengan keluargaku bisa berkumpul dan
bisa sama- sama jadi hubungan kita kelihatan baik dimata kerluarga juga. Hal
ini terjadi External dialectics Inclusion-Seclusion, Conventinal,
Revelations-concelament dimana masing-masing sudah mengeluarkan apa yang
ada dalam hati mereka selama ini dimana terjadi konflik dan tentunya
dengan hal ini menjadi lebih terbuka satu sama lain dengan perasaan
masing-masing tetapi sadar akan lingkungan mereka saat ini dan
menyepakati akan keadaan dan dengan keberadaan masing-masing).
Dengan
kejadian itu saya dan kekasih saya makin kuat berhubungan karena
ternyata setelah diskusikan dan saya megerti apa maksud dari kekasih
saya. Hubungan baik terjalin dan di keluargapun lebih ada kemajuan
positif yang membuat citra positif bahwa saya bisa masuk di tengah –
tengah keluarga kekasih saya. (terdapat Totality dan terjadi kemajuan dalam hubungan saya).
Suatu
waktu saya melihat hp kekasih saya dan ada nomor telpon yang ternyata
itu adalah mantan dia sebelumnya saya kesal dan merasa wah ini sudah
penghianatan lah ko masih bertelpon ria padahal dia kan sudah jadi
kekasih saya apa ini maksudnya semua? Kekasih saya kaget dan gak mau
melakukan lagi tapi dia berargumen ;” dia hanya menyakan kondisi
saya saja ko dan tidak macam – macam kalau macam- macam saya juga ndak
mau dan akan aku putusin telponya.
(Di
sini kekasih saya melakukan Denial dan terjadi spiraling inversion dan
segmentation satu sama lain dalam situasi konflik di atas dimana
masing-masing menjadi lebih dominan dan saling mempengaruhi satu sama
lain).
Kekasih saya minta maaf dan tidak lagi mau menerima telpon ke kasihnya
dan sayapun juga minta maaf atas hal itu karena saya merasa cemburu
jangan – jangan dia mau ninggalin saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar