Selasa, 21 Februari 2012

Interpersonal Deception Theory

Interpersonal Deception Theory ( David Buller and Judee Burgoon)
Dalam menjalani interaksi sosial kita dihadapi oleh berbagai macam kondisi yang sadar atau tidak, telah melibatkan diri kita kedalam apa yang dinamakan “Teori Penipuan Antarpribadi” oleh David Buller dan Judee Burgoon.
Proses menjalin hubungan, baik dengan pacar, teman, keluarga, pimpinan, ataupun guru/dosen tidak selalu mulus dan harus pandai mensiasati agar dapat menjaga hubungan yang telah terjalin baik sebelumnya. Contohnya dalam teori ini jelas mengemukakan tentang “Penipuan dalam beriteraksi Antar Pribadi”. Berikut adalah contoh – contoh kasus penipuan antarpribadi dengan kondisi yang berbeda – beda :
 
Contoh 1 : Tujuan penipuan adalah untuk mengamankan wajah atau membenarkan tindakan.
       Putri adalah anak rumahan yang sangat jarang sekali keluar rumah kecuali untuk bekerja dan kuliah, diluar daripada itu Putri selalu ijin orang tua apabila ingin keluar rumah. Putri memiliki pacar bernama Beno. Suatu ketika sehabis pulang kuliah, putri dijemput oleh Beno tetapi kali ini tidak langsung pulang kerumah melainkan mampir dulu ke Mall untuk nonton film terbaru “Ayat-ayat cinta”, karena tahu pasti tidak diijinkan apabila memberitahukan alasan sebenarnya maka putri memberitahu kedua orang tuanya dengan alasan “Mau mampir ke Mall untuk lihat – lihat buku di gramedia dulu”. Dan putripun bersama Beno mampir ke Gramedia dahulu sebelum nonton Ayat-ayat cinta.
 
Contoh 1 (satu) tersebut adalah gambaran “Teori Penipuan Antar Pribadi” yang berjalan dengan tetap mengatakan kejujuran tetapi tidak menceritakan secara keseluruhan. Dalam teori penipuan antar pribadi biasa disebut Concealment (Penyembunyian).
Putri dapat juga memberi alasan “Ada Matakuliah tambahan sehingga pulangnya telat”. Teori penipuan yang dilakukan oleh Putri adalah Falsification (pemalsuan), jauh dari kenyataan yang sebenarnya.
Selain itu apabila putri ingin memberikan alasan yang meyakinkan dan tidak ingin terlihat adanya suatu penipuan atau tidak ingin terjadi kebocoran (Pengelakan), Putri bisa saja memberikan alasan yang tegas seperti “Pulang kuliah kali ini agak telat ya mah..daghh !”.
 
Contoh 2 (dua) : Tujuan penipuan adalah untuk mengamankan wajah atau membenarkan tindakan.
 
        Citra dan Robi saling menyukai satu sama lain, namun keduanya masih malu untuk saling mengakui perasaan masing – masing karena baru saja kenal. Tetapi ada saja alasan yang menjadikan mereka saling berinterkasi satu sama lain. Suatu ketika Robi ingin meminjam Novel “Ayat-ayat cinta” milik citra padahal Robi juga baru saja beli kemarin sore. Pada keesokan harinya tak diduga Citra menemui Robi diruang kerjanya dan melihat ada dua Novel “Ayat-ayat cinta” dimeja Robi, spontan Citra bertanya “Ko ada dua novelnya, yang satu punya kamu yah…?”dengan penuh curiga. Dalam hal ini Robi bisa saja memberi alasan berbagai macam.
 
Contoh 2 (dua) tersebut adalah kondisi yang membutuhkan Teori penipuan agar Robi tidak terlihat bahwa dia hanya mencari alasan saja agar tetap bisa berinterkasi dengan Citra sehingga bisa membuat Robi malu dimata citra . Robi bisa saja berbohong melakukan Falsification (Pemalsuan) dengan mengatakan “Itu bukan punyaku melainkan punya si Romi tadi dia pamer bahwa dia juga punya novel bagus ini, eh malah tertinggal dimejaku”.
Atau Robi bisa saja mengatakan “Oh iya itu punyaku merasa tertarik jadi aku beli kemarin, itu novelmu mau aku balikin, kebetulah kamunya kesini”, dalam kondisi ini Robi masih mengatakan kejujuran tetapi tidak keseluruhan Concealment (Penyembunyian), Robi memang baru beli novel kemarin (tetapi tidak dijelaskan kemarin kapan), dan novel milik Citra spontan langsung dikembalikan agar tidak terjadi kebocoran.
Terakhir Robi dapat juga mengatakan secara tegas kepada citra “Iya, aku baru beli di mall kemarin”, pernyataan tersebut merupakan suatu Equivocation (Pengelakan) untuk menghindar dari penceritaan yang lebih detail.
 
Contoh 3 (tiga) : Tujuan Penipuan untuk menetapkan atau memelihara suatu hubungan yang baik dengan responden.
 
        Sinta dan Ratih adalah teman akrab satu kelas. Namun entah kenapa Ratih sangat tidak menyukai teman sekelas mereka yang bernama Nisa, tetapi tidak dengan Sinta. Suatu ketika Nisa curhat dengan Sinta tentang sikap Ratih yang selama ini membuat dirinya sedih, tanpa disadari oleh mereka, Ratih mengetahui bahwa mereka sedang berbicara serius, dan tentu saja menimbulkan rasa penasaran Ratih terhadap apa yang mereka bicarakan. Dan menanyakan langsung kepada Sinta. Sinta aku tadi melihatmu sedang berbicara serius dengan Nisa, apa yang kalian bicarakan?.
 
Alasan apa yang harus diberikan oleh Sinta kepada Ratih agar pertemenan dengan Nisa maupun Ratih tidak terusik?. Pertama, Sinta dapat mengatakan kepada Ratih secara jujur namun tidak menyeluruh, “Nisa hanya menanyakan tentang sikapnya apakah selama ini ada yang salah sehingga membuat dirinya merasa tidak disukai”. Kedua, Sinta mengatakan pemalsuan, “Nisa hanya menanyakan tentang kisi – kisi ujian yang akan keluar besok, sebab kemarin dia gak masuk”. Ketiga, Nisa berkata tegas dan berdalih “Nisa curhat tentang dirinya aja kok!”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar